Selamat Membaca!

Perbedaan Literature Review, Kajian Pustaka, Penelitian Terdahulu, dan Istilah Penting Lainnya dalam Bab 2 Penelitian

jasa bimbingan skripsi

Dalam menyusun karya ilmiah seperti skripsi, tesis, maupun artikel ilmiah, Bab II atau Tinjauan Pustaka seringkali menjadi tantangan tersendiri. Banyak mahasiswa bingung membedakan antara literature review, kajian pustaka, landasan teori, penelitian terdahulu, hingga kerangka pemikiran. Padahal, memahami istilah-istilah ini sangat penting agar penulisan Bab II menjadi sistematis dan ilmiah.

Berikut penjelasan lengkap beserta contoh sederhana untuk masing-masing istilah:

Apa Itu Kajian Pustaka (Literature Review)?

Kajian pustaka adalah bagian dalam Bab II yang berisi kajian teori, konsep, dan hasil penelitian yang relevan dengan topik yang diteliti. Dalam literatur berbahasa Inggris, istilah ini dikenal dengan literature review.

Contoh Kajian Pustaka:

Misalnya kamu meneliti tentang pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumtif mahasiswa, maka dalam kajian pustaka kamu mengulas teori-teori tentang:

  • Media sosial (misal: teori uses and gratification)

  • Perilaku konsumtif (misal: teori planned behavior)

  • Hasil-hasil riset sebelumnya terkait topik tersebut

Apa Itu Landasan Teori?

Landasan teori adalah bagian dari kajian pustaka yang secara khusus menjelaskan teori utama yang akan menjadi dasar penelitian. Teori ini menjadi acuan dalam menjawab rumusan masalah atau menganalisis data.

Contoh Landasan Teori:

Jika kamu menggunakan Teori Uses and Gratification untuk melihat bagaimana mahasiswa menggunakan Instagram, maka penjelasan lengkap teori tersebut masuk dalam landasan teori.

Apa Itu Penelitian Terdahulu?

Penelitian terdahulu adalah bagian dari kajian pustaka yang membahas ringkasan penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik kamu. Tujuannya adalah:

  • Menunjukkan gap (celah) penelitian

  • Mengetahui pendekatan/metode yang sudah pernah digunakan

Contoh Penelitian Terdahulu:

“Penelitian oleh Sari (2020) menunjukkan bahwa penggunaan TikTok memengaruhi perilaku konsumtif remaja di Jakarta. Sementara itu, penelitian oleh Adi (2022) meneliti efek Instagram terhadap keputusan pembelian mahasiswa di Surabaya. Namun, belum ada penelitian yang mengkaji dua platform tersebut secara bersamaan di kalangan mahasiswa di NTB.”

Apa Itu Kerangka Teoritis?

Kerangka teoritis adalah kumpulan teori yang dijadikan dasar dalam membangun argumen penelitian. Biasanya terdiri dari lebih dari satu teori yang saling melengkapi.

Contoh Kerangka Teoritis:

  • Teori A: Uses and Gratification

  • Teori B: Planned Behavior
    Keduanya digunakan untuk memahami perilaku mahasiswa dalam menggunakan media sosial sekaligus kecenderungan belanja online.

Apa Itu Kerangka Pemikiran?

Kerangka pemikiran adalah alur logis yang menjelaskan hubungan antara variabel penelitian, disusun berdasarkan teori dan fakta yang dikaji sebelumnya. Biasanya diakhiri dengan bagan alur (flowchart).

Contoh Kerangka Pemikiran:

“Berdasarkan teori A dan B, diasumsikan bahwa semakin sering mahasiswa menggunakan media sosial, maka semakin tinggi kecenderungan perilaku konsumtif mereka.”


Kesimpulan

Istilah dalam Bab II seperti literature review, kajian pustaka, landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka teoritis, dan kerangka pemikiran memiliki peran masing-masing namun saling berkaitan. Berikut ringkasannya:

Istilah Fokus Contoh
Kajian Pustaka / Literature Review Kajian teori dan hasil riset terkait Teori media sosial dan perilaku konsumtif
Landasan Teori Teori utama yang digunakan Teori Uses and Gratification
Penelitian Terdahulu Riset-riset sebelumnya Penelitian oleh Sari (2020), Adi (2022)
Kerangka Teoritis Kumpulan teori pendukung Teori A + Teori B
Kerangka Pemikiran Alur hubungan variabel “Jika A maka B” + bagan

ABOUT THE AUTHOR

SHARE POST

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Telegram

Mau kami dampingi supaya segera selesai?