Pernahkah kamu diminta membuat rangkuman tapi malah bingung harus mulai dari mana? Banyak orang mengira merangkum itu sekadar menyalin ulang tulisan menjadi lebih pendek. Padahal, merangkum adalah kemampuan memahami inti bacaan dan menuliskannya kembali dengan bahasa sendiri. Keterampilan ini penting, baik untuk pelajar, mahasiswa, maupun pekerja yang sering berurusan dengan laporan atau artikel panjang.
Nah, berikut ini cara mudah dan langkah-langkah praktis untuk merangkum tulisan dengan benar.
1. Pahami Tujuan Membaca
Sebelum mulai merangkum, tanyakan dulu pada diri sendiri: apa tujuan membaca teks tersebut?
Apakah untuk belajar, menulis laporan, atau sekadar mencari informasi penting?
Dengan tahu tujuannya, kamu akan lebih fokus pada bagian yang relevan dan tidak tersesat dalam detail yang tidak perlu.
2. Baca Seluruh Teks dengan Teliti
Jangan langsung ambil kalimat di awal paragraf. Bacalah keseluruhan teks minimal satu kali agar kamu memahami konteksnya. Catat ide utama dari setiap paragraf. Hindari tergesa-gesa, karena kesalahan paling umum saat merangkum adalah belum benar-benar paham isi bacaan.
3. Temukan Gagasan Utama
Gagasan utama biasanya bisa ditemukan pada kalimat pertama atau terakhir di paragraf. Namun, beberapa penulis menempatkannya secara tersirat.
Tandai atau garis bawahi kata kunci yang sering muncul. Misalnya: penyebab, dampak, solusi, hasil penelitian, dan sebagainya. Inilah bagian yang harus dipertahankan dalam rangkuman.
4. Hilangkan Informasi Tambahan
Hindari memasukkan contoh, data pendukung, atau penjelasan detail ke dalam rangkuman.
Ingat, rangkuman bukan salinan mini, melainkan penyederhanaan isi. Hapus bagian seperti ilustrasi, kutipan panjang, dan kata sifat yang berlebihan.
5. Gunakan Bahasa Sendiri
Salah satu kesalahan fatal dalam merangkum adalah menyalin teks secara langsung. Selain terindikasi plagiarisme, cara ini juga tidak melatih kemampuan berpikir kritis.
Gunakan kalimat sendiri dengan gaya yang singkat, padat, dan jelas. Misalnya:
Tulisan asli: “Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi serta saluran air yang tersumbat sampah.”
Rangkuman: “Banjir disebabkan oleh hujan lebat dan saluran air tersumbat.”
6. Susun Kembali dengan Struktur Logis
Setelah poin-poin penting terkumpul, susun kembali rangkumanmu dengan urutan yang mudah dipahami. Pastikan setiap kalimat mengalir secara logis dari awal hingga akhir. Jika teks aslinya memiliki tiga bagian (pendahuluan, isi, penutup), rangkumanmu pun sebaiknya mencerminkan struktur tersebut dalam versi lebih singkat.
7. Cek Kembali Kesesuaian dan Keringkasan
Langkah terakhir, baca ulang hasil rangkumanmu. Apakah masih ada kalimat yang bisa dipadatkan? Apakah maknanya tetap sama dengan teks asli? Rangkuman yang baik tidak boleh menambah atau mengubah makna dari tulisan sumbernya.
Kini banyak alat bantu digital seperti ChatGPT, Grammarly, atau Notion AI yang bisa membantu meringkas teks panjang secara otomatis. Namun, jangan bergantung sepenuhnya. Gunakan hasilnya sebagai bahan awal, lalu revisi dengan pemahaman dan gaya bahasamu sendiri. Merangkum tulisan bukan sekadar memendekkan teks, tetapi memahami dan menuliskan kembali inti bacaan dengan jelas dan ringkas. Dengan latihan rutin, kemampuan ini bisa meningkatkan daya baca, menulis, dan berpikir kritis.

